Asset Performance Management, Solusi Sempurna Monitoring Produk Farmasi


Medianers - Dewasa ini, pengelola rumah sakit berpikir keras bagaimana cara efektif memakai anggaran. Sebab, manajemen rumah sakit tidak ingin “besar pasak daripada tiang” atau lebih besar biaya operasional daripada pemasukan.

Dulu, pihak rumah sakit bisa saja mengatur biaya atau tarif pengobatan dan perawatan untuk menutupi kekurangan tersebut, tapi kini tidak lagi. Sebabnya, tarif pengobatan dan perawatan telah diatur oleh Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) melalui tarif INA-CBG's (Indonesian Case Base Groups).

Untuk mencegah problem ini, beberapa rumah sakit di kota besar telah menerapkan teladan lean management, sebuah metode yang dipakai untuk meminimalisir dan mencegah adanya pemborosan seperti SDM non-produktif dan kelebihan stok produk obat-obatan. Tentunya, lean management juga dapat memastikan ketersediaan obat-obatan melalui teknologi.

Teknologi yang dimaksud adalah Internet of Things (IoT). Pertama kali diperkenalkan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999, IoT sendiri ialah sebuah sistem yang memudahkan komunikasi antar perangkat digital, tanpa membutuhkan perlindungan manusia. Teknologi ini dibentuk dengan tujuan memudahkan segala pekerjaan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang.

Di Indonesia, Telkomsel berbagi teknologi Internet of Things tersebut dengan tujuan membangun ekosistem digital melalui kerjasama dengan sejumlah partner terpercaya. Peluang kerjasama itu juga dapat dimanfaatkan oleh berbagai sektor industri di Indonesia sebagai bentuk proses lean management

Tak hanya untuk model bisnis komersil / teknologi maupun supply chain industry, tentunya Internet of Things juga memberi banyak sekali keuntungan bagi industri kesehatan. Telkomsel IoT kini juga menyediakan solusi adalah Asset Performance Management.

Pernahkah Anda membayangkan sulitnya menjaga kondisi obat-obatan, cairan infus, vaksin, bahkan yang lebih vital mirip darah atau organ tubuh? Tentunya produk-produk tersebut harus dicek secara terpola, demi menerima data yang faktual dan menghindari kemungkinan jelek yang terjadi, seperti mesin pendingin yang mati secara tiba-tiba atau kondisi ruang sekitar yang tidak mendukung mampu berakibat fatal. Apakah pengecekannya dilakukan secara manual?

Contohnya dalam perkara donor darah. Darah yang diterima oleh pendonor, selanjutnya akan dibawa ke laboratorium untuk dicek kualitasnya oleh Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (UTD-PMI). Darah yang lolos dari pengujian kualitas, kemudian disimpan di ruang penyimpanan. Selanjutnya UTD-PMI menyalurkan darah dan komponen darah kepada Bank Darah Rumah Sakit (BDRS Swasta maupun Pemerintah) yang membutuhkan.

 pengelola rumah sakit berpikir keras bagaimana cara efektif menggunakan anggaran Asset Performance Management, Solusi Tepat Monitoring Produk Farmasi
Monitoring Produk Farmasi/ Dok : Telkomsel IoT
Di Bank Darah Rumah Sakit (BDRS), darah tersebut juga disimpan dengan alat yang bermacam-macam. Contohnya Cool Box yang memerlukan suhu di luar 2-6°C, Blood Refrigerator di luar suhu 2-6°C, Platelet Incubator dan Agitator di luar suhu 20-24°C, Freezer di atas suhu –30°C, Suhu ruang di luar suhu 15-30°C, Cold room di luar suhu 2-8°C.

Bisa dibayangkan, dengan flow yang begitu panjang dan alat-alat penyimpanan yang begitu banyak, bagaimana bisa mengontrol kondisi darah dan komponen darah secara manual? Itu baru mengontrol kondisi darah dan komponennya biar memiliki kualitas yang baik, tentunya masih banyak lagi produk kesehatan yang harus dikontrol oleh Rumah Sakit. 

Pastinya, akan sulit untuk menerima data, bahkan data yang diperoleh juga bisa terjadi redundansi. Redudansi yaitu peristiwa berulangnya data atau kumpulan data yang sama dalam sebuah database yang menimbulkan pemborosan media penyimpanan atau tidak efektif.

Lalu apa relasi APM dengan kondisi tersebut? Nah, ini yang akan penulis jelaskan. Asset Performance Management / APM merupakan solusi teknologi berbasis BLE dari Telkomsel IoT yang membantu perusahaan dalam berbagai sektor industri untuk memonitor aset bisnis dalam real-time, memastikan kualitas dan kondisinya selalu maksimal.

Dengan menggunakan APM, akan sangat membantu administrasi rumah sakit untuk melakukan itu semua. Dengan beacon dan gateaway platform yang tertempel pada alat penyimpanan akan mengirimkan data parameter ke Bee. Bee ini yaitu gateway yang selanjutnya meneruskan data yang didapat ke IoT Platform Telkomsel. 

Di IoT Platform Telkomsel, pelanggan mampu menerima alert kalau ada keadaan anomali yang terjadi.  Tidak hanya memberi peringatan / alerting, tapi mampu juga mengirimkan data secara otomatis dan akurat yang diharapkan untuk menjaga kualitas darah dan produk kesehatan lainnya.

Rumah Sakit mampu leluasa melaksanakan monitoring business goods melalui web dashboard dan menerima data seperti temperatur, kelembapan, bahkan kondisi pencahayaan di lokasi penyimpanan secara real-time. Rumah Sakit juga akan menerima report historis, notifikasi, alert, juga cross platform sehingga mampu menjaga kualitas produk tetap maksimal.

Dengan solusi monitoring aset yang terpercaya, perusahaan dalam industri kesehatan maupun yang lainnya akan mendapatkan efisiensi dalam transparansi penggunaan anggaran, memonitor supply chain, hingga memangkas biaya yang berlebihan. Kunjungi www.telkomseliot.com dan cari tahu bagaimana Asset Performance Management dapat mempermudah keseluruhan proses manajemen bisnis Anda.(Adv/ Anton Wijaya)

Comments

Popular posts from this blog

Cara Penulisan Gelar S1 Keperawatan

Peringati Hari Kanker Sedunia, Rsud Dr Adnaan Wd Adakan Penyuluhan Di Poliklinik

Riza Falepi Dan Ferizal Ridwan Tes Swab Covid-19 Di Rsud Dr Adnaan Wd