Perawat Jadi Saksi Kelahiran Dan Maut

Medianers Nyaris setiap waktu Perawat menyaksikan kelahiran dan maut. Tampak, ada suka dan ada pula murung. Mayoritas orang tua sangat senang menerima bayi mungil, terkadang air matanya meleleh perlahan disela-sela bola mata.

Ada juga keluarga yang meraung-raung tidak mendapatkan atas kepergian orang tercinta. Seakan ruangan 'pecah' dan 'buncah' oleh isak tangis keluarga melepas kepergian. Semua itu, nyaris disaksikan Perawat hampir tiap waktu di pelayanan kesehatan.

Situasi itu pulalah yang mengajarkan Perawat untuk selalu berempati, baik pada keluarga yang sedang bahagia, maupun yang sedang dirundung duka. Terkait, merawat pasien menjelang akhir hayat, dikenal dengan fase terminal.

Pada fase terminal, Perawat tetap menawarkan asuhan keperawatan, bio, psiko, sosial dan spritual. Pentingnya memberi bimbingan spiritual pada pasien jelang maut,  telah menjadi ketetapan WHO yang menyatakan bahwa aspek spiritual merupakan salah satu unsur dari pengertian kesehataan seutuhnya.(Anton Wijaya).
Baca juga : Ketika Hadapi Persoalan Ini Bikin Perawat Stress

Comments

Popular posts from this blog

24 Macam Organisasi Profesi Kesehatan

Cerpen : Merawat Kota Randang

Acara Praktek Dokter Spesialis Jantung Di Payakumbuh