Jenis Tenaga Dan Profesi Yang Bekerja Di Rumah Sakit


Medianers Tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit banyak macam dan jenisnya. Bukan hanya dokter, perawat, bidan dan supir ambulans saja, tapi bermacam-macam sesuai keahlian masing-masing profesi.

Berikut 4 kelompok besar tenaga kesehatan dan non kesehatan yang bekerja di rumah sakit.

1. Tenaga Medik

Tenaga medis yang bekerja di rumah sakit sudah niscaya yang utama sekali dokter umum, dokter gigi dan dokter spesialis, yang terhimpun di bawah naungan komite medik dan di bawah manajemen pelayanan medik.

2. Tenaga Keperawatan

Tenaga Keperawatan yaitu tenaga kesehatan mayoritas di rumah sakit. Tenaga keperawatan dimaksud ialah perawat, dan bidan berada di bawah naungan pelayan bidang keperawatan. Khusus untuk perawat vokasional (D3- Keperawatan , perawat profesional (Ners), dan perawat spesialis di bawah naungan komite keperawatan di rumah sakit.

3.Tenaga Keteknisan Medis dan Penunjang.

Tenaga keteknisan medis ini, biasanya dibawah naungan bidang penunjang. Banyak latar belakang pendidikan profesi didalamnya, ada penata anestesi, dan tenaga gizi terdiri atas nutrisionis dan dietisien.

Ada juga tenaga kefarmasian meliputi Apoteker dan tenaga teknis kefarmasian. Dan, ada tenaga keterapian fisik terdiri atas fisioterapis, okupasi terapis, terapis wicara, dan akupunktur.

Tenaga keteknisian medis selanjutnya ada, perekam medis dan isu kesehatan, teknik kardiovaskuler, teknisi pelayanan darah, refraksionis optisien atau optometris, teknisi gigi, terapis gigi dan verbal, dan audiologis.

Dibawah bidang penunjang rumah sakit, ada pula tenaga teknik biomedika terdiri atas radiografer, elektromedis, mahir teknologi laboratorium medik, fisikawan medik, radioterapis, dan ortotik prostetik.

Selanjutnya, tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit ada tenaga kesehatan lingkungan terdiri atas tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, dan mikrobiolog kesehatan.

4. Tenaga Umum

Terakhir, di rumah sakit tak lepas dari tenaga umum non kesehatan, yang ditempatkan di bagian pelayanan administrasi dan keuangan, bidang perencanaan, tenaga teknologi gosip, rohaniawan, tenaga pemeliharaan sarana rumah sakit, satpam, dan tenaga kebersihan. (Anton Wijaya)

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Cara Penulisan Gelar S1 Keperawatan

Image
Medianers Cara penulisan gelar S1 Keperawatan atau Sarjana Keperawatan mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 tahun 2010, perihal Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, tepatnya berada pada pasal 98, ayat 2. Baca juga : Aturan Penulisan Gelar Ners Penulisan gelar akademik dimaksud, pada Ayat 2, karakter a menjelaskan, "sarjana yang ditulis di belakang nama yang berhak dengan mencantumkan karakter S, dan diikuti dengan inisial program studi atau bidang ilmu," demikian tertulis. Baca juga : Informasi Detil Tentang Kuliah di Jurusan Keperawatan Artinya, gelar Sarjana Keperawatan ditulis menjadi S.Kep.  S merupakan singkatan dari Sarjana, dan Kep akronim dari Keperawatan yang merupakan bidang keilmuan atau inisial acara studi. Baca juga: Perbedaan S1 Keperawatan dengan Profesi Ners Kaprikornus, cara penulisan gelar S1 Keperawatan mampu dicontohkan menempel pada nama seseorang, mirip : Fulan, S.Kep., demikian cara penulisannya. (AW)
Read more

Peringati Hari Kanker Sedunia, Rsud Dr Adnaan Wd Adakan Penyuluhan Di Poliklinik

Image
Setiap tanggal 4 Februari, Hari Kanker Sedunia diperingati di aneka macam pecahan dunia. Termasuk di RSUD dr Adnaan WD Payakumbuh, ikut serta memperingati dengan mengadakan penyuluhan di Poliklinik, Selasa (4/2). Tidak tanggung- tanggung, bahan penyuluhan perihal kanker serviks disampaikan eksklusif oleh eksekutif utama RSUD dr Adnaan WD, yaitu dr.Efriza Naldi, Sp.OG. Selain itu, pengunjung Poliklinik Rumah Sakit, juga mendapatkan pengetahuan ihwal cara deteksi dini kanker payudara dari dr. Syafrudin, Sp.B. "Kanker serviks yakni tumor ganas pada bagian paling bawah rahim, (mulut rahim). Penyebab kanker servik ini, ialah Human Papilloma Virus , (HPV) dan bukan penyakit keturunan. Proses terjadinya kanker serviks membutuhkan waktu 3 - 17 tahun. Sehingga kanker serviks dapat dicegah dengan investigasi deteksi dini, mirip Pap Smear dan IVA test, serta santunan vaksin HPV," suluh dr. Efriza Naldi. "Pemeriksaan Pap Smear mungkin biaya agak mahal, makanya deteksi d
Read more

Riza Falepi Dan Ferizal Ridwan Tes Swab Covid-19 Di Rsud Dr Adnaan Wd

Image
Medianers Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi, dan Wakil Wali Kota Erwin Yunaz , serta Ferizal Ridwan Wakil bupati Limapuluh Kota dilakukan tes swab Covid-19 di RSUD dr Adnaan WD Kota Payakumbuh, Selasa (19/5). Tes Swab Covid-19 juga diikuti Kepala Dinas Kesehatan, dr. Bakhrizal, dan beberapa Kepala OPD yang terlibat pribadi dalam penanganan Covid-19. Terlihat pemeriksaan sejumlah pejabat tersebut, didampingi  Direktur Utama RSUD Adnaan WD, dr. Efriza Naldi, Sp.OG. "Kita memotivasi seluruh unsur untuk peduli, artinya tidak ada yang dikhawatirkan dengan tes Swab. Ini untuk kepastian dan keselamatan kita dari ancaman Covid-19, sebab kita akan selalu berhadapan dengan rakyat, jadi rakyat tidak perlu khawatir kalau berhadapan dengan pejabat Pemko jikalau bebas dari Covid-19," kata Wali Kota Riza Falepi. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh, dr.Bakhrizal menghimbau warga yang merasa pernah berkontak dengan pasien positif Covid-19, untuk berinisiatif
Read more