Posts

Pesan Bnpb, Cara Cegah Covid-19

Image
Medianers Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengirim pesan pencegahan lewat Short Message Service , (SMS) secara reguler kepada pengguna kartu GSM. Berikut pesan yang dikirimkan. "Agar terhindar dari penyebaran Covid19 : hindari kerumunan serta jarak orang dengan orang dimanapun berada harus lebih dari 1 meter," demikian pesan BNPB tanggal 16 Maret 2020. Selanjutnya, BNPB mengirim pesan, "jikalau demam/ batuk, istirahat di rumah. Pakai masker, jaga jarak 1 meter, makan masakan bergizi biar lekas pulih. Bila memburuk, hubungi 119," pesan dikirim 25 Maret 2020. Hari berikutnya, (26/3) pesan BNPB yakni, "cara menghindari penularan Covid 19 : jangan sentuh mata, hidung dan ekspresi, sesudah pegang sesuatu. Jaga Jarak aman dimanapun berada."  Dan, pada tanggal 30 Maret 2020 pesan BNPB ialah, " Isolasi diri bukan eksekusi, tetapi cara biar orang sakit COVID-19 dapat sembuh dan tidak menulari orang lain. Lindungi diri, lindungi ses...

Duduk Perkara Virus Corona Bagi Perantau Dan Pemerintah Daerah

Image
Medianers Bersileweran imbauan dari ranah, biar perantau untuk sementara waktu tidak usah mudik. Imbauan tersebut menghadirkan duduk perkara dan polemik, bagi perantau maupun bagi pemerintah daerah di Sumatera Barat, (Sumbar). Imbauan muncul, bukannya tak berdasar, mengingat penyebaran virus corona kian masif. Tercatat, pada hari Senin, 29 Maret 2020,  di situs resmi pemerintah provinsi Sumatera Barat bahwa, "Orang Dalam Pemantauan (ODP) mencapai 1.898 orang. PDP sebanyak 49 orang, dan kasatmata 9 orang." Diketahui, pasien aktual pertama kali diumumkan warga Bukittinggi, Kamis, 26 Maret 2020. Pasien tersebut kontak dengan suaminya yang sebelumnya dari Malaysia. Hal serupa juga dialami oleh salah satu pasien aktual Covid-19 di Sumbar, ia memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta. Setibanya di Padang, Ia demam, sempat dirawat di rumah sakit,  beberapa hari kemudian, setelah hasil laboratorium keluar. Ia dinyatakan kasatmata. Artinya, virus corona dibawa dari lu...

Cara Mencegah Dan Merawat Penyakit Virus Corona Di Rumah Secara Berdikari

Image
Medianers Virus yaitu benalu yang membutuhkan kawasan hinggap untuk hidup dan berkembang. Virus menumpang hidup pada inang, (sel yang menampung virus). Inangnya ialah insan dan hewan. Cara virus masuk ke badan manusia melalui susukan pernafasan dan jalan masuk pencernaan, dan lain-lain. Paling terkenal dikala ini, virus masuk melalui lisan, dan hidung, mirip virus corona. Ketika virus menyerang inang, maka terjadi reaksi penolakan oleh sistim pertahanan badan seseorang. Bentuk respon ialah terjadinya bersin. Saluran pernafasan berusaha mengeluarkannya secara spontan. 'Hasyiiin," begitu bunyinya.  Selain itu, sistem pertahanan tubuh manusia ikut merespon, bernama sistem limpatik. Dalam sistem limpatik, terdapat sel darah putih yang disebut limfosit, makrofag, serta sel pembentuk antibodi.  Sitem tersebut berfungsi melawan benda atau mahkluk asing yang masuk ke dalam badan manusia. Seperti virus corona contohnya. Terjadilah perang baku hantam antara virus den...

Komentar Apoteker Tentang Perawat

Image
Seorang Apoteker bernama Marleni Latif Calysta, tertulis bekerja di Dinas Kesehatan, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, mengungkapkan pengalamannya, selama berinteraksi dengan profesi Perawat di pelayanan kesehatan. Pengalamannya itu, diposting di Facebook pada hari Rabu, 25 Maret 2020. Berikut, tulis ulang, dan edit beberapa tatanan bahasa, tanpa mengurangi atau melebihkan maksud dari tulisan yang dibagikan Marleni Latif Calysta. "Ah, cuma Perawat ji. Bukan ji Dokter, Apoteker, atau tenaga kesehatan lain. Itu yang kadang muncul diucapan segelintir orang," tulis Marleni Latif Calysta. Selanjutnya, tampilkan secara utuh ungkapan Apoteker tersebut. Siang ini, Saya menulis cerita faktual yang Saya alami ihwal  Perawat.  Ah, Perawat ji. Terkadang dan bahkan sering Saya dengar orang berucap itu, ketika seseorang bertanya. Apa kerjanya? Ah Perawat ji. Yah, Perawat ji. Baik saya beritahu kau ya. Ketika Papa Saya sakit. Saya harus ke Puskesmas , yang duluan Saya kun...

Perawat Jadi Saksi Kelahiran Dan Maut

Image
Medianers Nyaris setiap waktu Perawat menyaksikan kelahiran dan maut. Tampak, ada suka dan ada pula murung. Mayoritas orang tua sangat senang menerima bayi mungil, terkadang air matanya meleleh perlahan disela-sela bola mata. Ada juga keluarga yang meraung-raung tidak mendapatkan atas kepergian orang tercinta. Seakan ruangan 'pecah' dan 'buncah' oleh isak tangis keluarga melepas kepergian. Semua itu, nyaris disaksikan Perawat hampir tiap waktu di pelayanan kesehatan. Situasi itu pulalah yang mengajarkan Perawat untuk selalu berempati, baik pada keluarga yang sedang bahagia, maupun yang sedang dirundung duka. Terkait, merawat pasien menjelang akhir hayat, dikenal dengan fase terminal. Pada fase terminal, Perawat tetap menawarkan asuhan keperawatan, bio, psiko, sosial dan spritual. Pentingnya memberi bimbingan spiritual pada pasien jelang maut,  telah menjadi ketetapan WHO yang menyatakan bahwa aspek spiritual merupakan salah satu unsur dari pengertian ke...

Tanganmu, Infeksimu : Saat Ajuan Cuci Tangan Digaungkan

Image
Meminjam istilah 'harimaumu, mulutmu', yang diplesetkan menjadi, 'tanganmu infeksimu' bermaksud menguraikan ajuan basuh tangan yang masih dianggap sangat penting sampaumur ini. Sebab, teman penulis yang bekerja di layanan kesehatan, pernah kena bentak oleh salah seorang pengunjung, ketika beliau meminta pengunjung tersebut cuci tangan sebelum masuk ruangan konsultasi. "Tidak perlu pula aku disuruh cuci tangan. Yang akan mati itu, tetap juga mati. Bukan karena Coronavirus ini pula saya harus cuci tangan," tolak pengunjung tersebut.  Sebetulnya, anjuran cuci tangan tersebut demi kebaikan bersama. Juga demi kesehatan pengunjung tersebut. Sebab tangan adalah media abses paling potensial. Telapak tangan berserta jari, merupakan organ tubuh paling sering digunakan, mirip bersalaman, mendapatkan kembalian uang setelah belanja. Atau membayar belanja di kasir. Yap, tangan sering digunakan untuk memegang suatu benda, serta jari tangan juga difung...

Kok Bapak Itu Bebas Keluar Masuk Rumah Sakit, Ini Ceritanya

Image
Tidak seperti biasanya, tiba-tiba saja penulis diprotes oleh keluarga pasien saat masuk gerbang menuju ruangan kerja di rumah sakit. Gerbang dijaga oleh 3 orang sekuriti. "Lah bapak itu, kok bebas masuk," kata keluarga pasien yang sedang dicegat oleh sekuriti. Lalu, sekuriti memanggil saya, "Bang, tolong Abang jelaskan pada ibu ini. Mengapa Abang kami biarkan masuk, " pinta salah seorang sekuriti. Saya balik tubuh. Lalu menjelaskan, bahwa aku adalah petugas, yang memang menggunakan pakaian bebas. Seketika, ibu itu, mengerinyitkan dahi.  Mungkin dalam hatinya berkata, "kok pakai baju bebas." Tapi, dia karenanya angguk-angguk saja, setengah paham. Tidak jadi komplain. Sekuriti pun mempersilahkan aku pergi. Sembari mengucapkan terima kasih telah menjelaskan. Pembaca, sejak pandemi Covid-19 yang disebabkan Coronavirus merajalela, dan menginfeksi manusia di banyak sekali serpihan dunia, hingga ke Indonesia. Nyaris layanan kesehatan mengeluarkan...