Kapan Pandemi Covid-19 Berakhir Di Indonesia

Medianers Sejak diumumkan pertama kali kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 oleh presiden Jokowi ke publik, hingga goresan pena ini diterbitkan masalah nyata Covid-19 di Indonesia mencapai 15.438, dan sebanyak 1.028 orang dilaporkan meninggal. Data diambil dari infeksi emerging Kementerian Kesehatan, (13/5).

Tekanan kejiwaan, efek sosial dan ekonomi balasan Covid-19 ini tak terbendung, sehingga muncul kepanikan dan konflik yang membutuhkan jawaban dengan sebuah pertanyaan kritis, kapan pandemi Covid-19 ini berakhir di Indonesia?

Dikutip dari detikhealth, menurut mahir epidemiologi dr. Dicky Budiman, M.Sc.PH, kandidat doktor dari Universitas Griffith memprediksi pandemi Covid-19 di Indonesia tidak mungkin tuntas pada tamat tahun 2020 ini.

"Jangankan selesai tahun ini, mungkin awal tahun depan, atau pertengahan tahun depan pun belum tentu. Tapi ada satu hal yang mampu membantu percepatan adalah penemuan obat," ujar dr Dicky, (11/5).

Sementara itu, penulis mengajak pembaca belajar dari insiden periode kemudian bahwa, pandemi Influenza Spanyol yang pernah mewabah di Indonesia, dimasa kolonial Hindia Belanda, (1918) tak diketahui kapan sebetulnya berakhir.

Terungkap dari buku Priyanto Wibowo, dkk terbitan tahun 2009, berjudul Yang Terlupakan, Pandemi Influenza 1918 di Hindia Belanda menjelaskan, "pandemi Influenza 1918 memang tidak pernah dinyatakan secara resmi telah berakhir," tulisnya di halaman 205.

"Hal ini dikarenakan pandemi atau wabah penyakit ini menghilang dengan sendirinya. Pandemi influenza itu sendiri tidak pernah benar-benar menghilang karena ternyata muncul pandemi yang gres menggantikan pandemi sebelumnya," tambah Priyanto, dkk.

Masih dikutip dari buku yang sama mengungkapkan, "simpulan dari pandemi tidak dapat dipastikan karena merupakan puncak epidemiologi dari penyebaran virus tersebut, artinya kecepatan penyebaran, virus menurun dengan sendirinya."

"Disebabkan oleh alasan yang belum dapat diuraikan oleh dunia kesehatan. Salah satu asumsi yang dikemukakan yaitu menurunnya daya penularan virus dikarenakan telah timbul kekebalan badan insan terhadap virus tersebut," demikian penulis kutip.

Terkait : Abad 19 Indonesia Diserang Virus Berbahaya

Selain Flu Spanyol, kasus Flu burung (H5N1) pernah pula mewabah di Indonesia  pada tahun 2005. Menurut data yang dirilis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, ada 200 laporan kasus dengan 168 ajal hingga tahun 2018. Dan, masalah Flu burung bekerjsama belum dinyatakan berakhir.

Sebab, dilansir dari iNewsumsel.id bahwa, awal Januari 2020, Flu burung kembali ditemukan di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Hal ini diketahui setelah dinas terkait melakukan uji sampel terhadap ratusan ayam kampung yang mati mendadak di Kecamatan Kalidoni.

Temuan virus Flu Burung awal 2020 di Palembang itu, belum ada laporan telah menginfeksi insan. Ada dua hal kemungkinan, pertama alasannya insan sekitar telah "berdamai" dengan virus dimaksud. Kedua, sebab penanganannya cepat oleh pihak terkait sehingga tidak kontak dengan manusia.

Kesimpulan, kapan pandemi Covid-19 berakhir di Indonesia? Jawabannya belum ditemukan secara niscaya, hanya bisa diikuti perkembangannya. Setelah terjadi puncak kasus, biasanya akan terjadi penurunan kasus. Ada kemungkinan rakyat Indonesia akan berdamai dengan Covid-19 sebagaimana kata presiden Jokowi beberapa waktu kemudian. (Anton Wijaya)

Comments

Popular posts from this blog

24 Macam Organisasi Profesi Kesehatan

Acara Praktek Dokter Spesialis Jantung Di Payakumbuh

Berapa Usang Kuliah S1 Keperawatan